MULAI USIA BERAPA TERBAIK UNTUK BELAJAR BAHASA INGGRIS

 

Sebagai orangtua yang memiliki anak balita tentunya ingin menyiapkan rencana yang terbaik untuk buah hati. Mempersiapkan anak secara moral, fisik dan intelektual, yang diikuti ragam keterampilan yang akan dibutuhkan dihidupnya nanti. Bahasa Inggris merupakan salah satu keterampilan yang kini bagi para orangtua patut diajarkan kepada anak mereka sejak dini. Namun, perlu dipertimbangkan tepatnya mulai usia berapa terbaik untuk belajar Bahasa Inggris.

 

Mempelajari bahasa baru tidak mengenal batas usia. Tetapi untuk memperoleh keterampilan Bahasa Inggris yang fasih layaknya seorang native speaker, akan lebih mungkin terjadi jika dimulai sejak anak mulai dapat diajak komunikasi secara verbal. Banyak anak yang memiliki orangtua dari dua bangsa berbeda, mampu menguasai kedua bahasa ibu orangtua dengan fasih. Hal ini dikarenakan sejak dini, anak diajak komunikasi menggunakan dua bahasa.

 

Mulai usia berapa terbaik untuk belajar Bahasa Inggris tergantung pada kemampuan perkembangan fisik dan mental anak itu sendiri. Selain itu tergantung pada kebutuhannya; mengapa anak tersebut perlu mempelajari Bahasa Inggris? Apakah hanya sekedar ia dapat berkomunikasi dengan lancar kedepannya, atau haruskah anak tersebut kelak fasih dalam Bahasa Inggris layaknya bahasa ibu sendiri? Batas umur seorang anak untuk dapat mempelajari dan menguasai bahasa asing secara fasih menurut beberapa penelitian adalah hingga anak tersebut berumur 12-13 tahun. Mulainya sendiri seperti yang telah dijelaskan diatas, adalah semenjak anak tersebut sudah mampu diajak berkomunkasi secara verbal, di mana anak mampu memahami instruksi singkat orangtua walau ia sendiri pun belum dapat berbicara. Bayi berusia 7 bulan sudah dapat merespon terhadap namanya sendiri, dan saat berusia 1 tahun ia mampu merespon terhadap intrusksi singkat seperti ‘tidak’, ‘jangan’, dan ‘makan.’ Saat berusia 2-3 tahun anak mulai menguasai sepatah dua kata hingga kalimat singkat dengan tingkat keakuratan yang minim secara linguistik.

Mempelajari bahasa kedua sejak dini tidak akan mengurangi keterampilan anak dalam menggunakan bahasa ibunya sendiri, sebab seorang anak memiliki kemampuan otak untuk menguasai keterampilan linguistik dari beragam bahasa dengan cepat.